AHA Moment! Threshold Concept in Transformative Learning
Podcast ini berangkat dari artikel "Filosofi Keberadaan dan Menjadi: Pendekatan Pembelajaran Transformatif Menggunakan Konsep Ambang Batas" oleh Puvanambihai Natanasabapathy dan Sandra Maathuis-Smith. Artikel ini membahas bagaimana transformasi adalah dasar fundamental pendidikan, di mana tujuannya bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga untuk mencapai perubahan karakter atau perilaku yang diinginkan melalui penerapan pengetahuan tersebut.Konsep "keberadaan" (being) mencerminkan sifat atau perilaku seseorang saat ini, sementara "menjadi" (becoming) adalah transisi menuju perwujudan perubahan yang diinginkan, menunjukkan gerakan transformatif. Filosofi informasi, berdasarkan bagaimana informasi ditafsirkan dan dikelola, memengaruhi keadaan keberadaan dan menjadi kita, yang berdampak pada pemahaman kita tentang dunia informasi.Artikel ini juga mengeksplorasi konsep ambang batas (threshold concepts) sebagai cara untuk mencapai pembelajaran transformatif. Konsep ambang batas didefinisikan sebagai "cara pemahaman, penafsiran, atau pandangan yang berubah, tanpanya pembelajar tidak dapat maju". Ini adalah tahapan penting dalam proses pembelajaran yang, ketika dipahami, memengaruhi cara pembelajar berpikir atau memahami materi pelajaran.Dengan memahami setiap konsep ambang batas dalam suatu mata kuliah, pembelajar mencapai dan menjadi keadaan yang diinginkan. Ini mengarah pada pergeseran dalam pemikiran, yang digambarkan sebagai "citra pemikiran baru". Proses ini bersifat siklus, di mana pembelajar bergerak dari keadaan "berada" ke keadaan "menjadi", yang kemudian menjadi keadaan "berada" saat ini untuk bergerak menuju keadaan yang diinginkan berikutnya.Artikel ini juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek tangible dan intangible dalam manajemen informasi untuk mencapai pembelajaran transformatif dan hasil yang berkelanjutan. Konsep ambang batas, meskipun intangible, dapat mempercepat proses pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran transformatif yang berkelanjutan dengan membantu pembelajar mengembangkan introspeksi dan membentuk aspek-aspek penting dari pemahaman mereka.
-------- Â
7:36
--------
7:36
Haruskah Pendidikan Bersifat Transformatif? Meninjau Dilema Etis dalam Pendidikan Transformatif
Apakah pendidikan harus transformatif? Dalam episode Nonformal Podcast kali ini, kami akan menyelami artikel yang membahas kekuatan transformatif pendidikan dan pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul darinya. Douglas W. Yacek menganalisis tiga masalah etis utama dalam lingkungan pendidikan transformatif: persetujuan transformatif, arah kontroversial, dan trauma transformatif.Pendidikan transformatif melibatkan restrukturisasi psikologis yang mendalam pada siswa, yang memerlukan pembenaran etis. Konsep ini bertujuan untuk mengubah hubungan siswa dengan orang lain, diri sendiri, dan dunia di sekitar mereka, alih-alih sekadar memberikan informasi. Namun, pengalaman transformatif seringkali diawali dengan "dilema yang membingungkan", "krisis", atau "gangguan" yang dapat menyebabkan "keterasingan diri," "perjuangan," dan "kekecewaan".Yacek mengidentifikasi empat kualitas pengalaman transformatif:​ Momen penting: Perubahan signifikan dalam pemahaman diri dan cita-cita diri siswa.​ Tidak dapat diubah: Perubahan identitas yang membuat siswa tidak dapat kembali ke diri mereka sebelumnya.​ Diskontinuitas fenomenologis: Adanya jeda radikal dalam apa yang diyakini siswa sebagai kebenaran tentang dunia dan diri mereka.​ Cepat: Proses yang disengaja yang sengaja didorong oleh pendidik.Episode ini akan menguraikan masalah persetujuan transformatif, di mana siswa mungkin tidak dapat memberikan persetujuan rasional untuk perubahan yang akan mereka alami karena diskontinuitas epistemik dan subjektif dari pengalaman transformatif. Kami juga akan membahas masalah arah kontroversial, di mana pendidikan transformatif dapat secara tidak tepat mendorong "pengajaran direktif" pada isu-isu yang secara epistemik kontroversial, yang berpotensi melanggar otonomi intelektual siswa. Terakhir, kami akan menjelajahi masalah trauma transformatif, yaitu ketika pendidik berhasil meruntuhkan pemahaman diri siswa sebelumnya tetapi gagal memberikan alternatif yang substantif dan menarik, yang menyebabkan krisis identitas.Temukan apakah pendidikan transformatif dapat dipraktikkan secara etis dan bagaimana pendekatan seperti "inisisasi" dapat memberikan keberlanjutan yang kuat untuk mendukung proses transformatif.#nonformalpodcast #transformatiflearning #adulteducation #pendidikantransformatif #pendidikanorangdewasa #pendidikansepanjanghayat #lifelonglearning
-------- Â
8:21
--------
8:21
Episode 5: Pengalaman Masa Remaja Hingga Dewasa (Part 2)
Setelah minggu lalu ngobrol tentang pengalaman menjadi remaja hingga dewasa bareng narasumber laki-laki, pada episode kali ini saya ngobrol tentang hal topik yang sama, hanya saja dengan narasumber seorang perempuan. Menjadi remaja yang beranjak dewasa dari kacamata seorang perempuan itu gimana sih? Sebelum terlalu banyak bacot, mending langsung denger aja deh. Selamat mendengarkan.
-------- Â
45:01
--------
45:01
Episode 4: Pengalaman Masa Remaja Hingga Dewasa
Pada episode kali ini saya kebetulan ditemani oleh salah seorang kawan sekantor untuk ngobrol dan sharing tentang pengalaman-pengalaman menjadi remaja hingga menuju usia dewasa. Ada pengalaman yang seru, bahkan juga memalukan. Tapi itu semua merupakan masa lalu yang bisa saja menjadi pelajaran di masa kini. Selamat mendengarkan, semoga terhibur!
-------- Â
36:38
--------
36:38
Episode 3: Permasalahan Orang Dewasa
Setelah pada dua episode sebelumnya saya membahas tentang definisi dan kebutuhan orang dewasa, pada episode ketiga ini saya membahas tentang permasalahan orang dewasa secara umum. Episode ini juga merangkum pembahasan tentang orang dewasa dari awal, lalu kemudian menyimpulkan menjadi sebuah kesimpulan yang merupakan pendapat dari perspektif saya sendiri. Selamat mendengarkan!